Senin, 22 Desember 2008

season greeting

bunyi lho...!

Tahun Baru selalu identik dengan terompet. Iseng-iseng saya bikin terompet tradisional dari batang pohon pepaya. Batang iiris melintang ujungnya, diselipin plastik, tiup..dan tooeeeeeeetttttttttt...horrayyyyyyyy...bunyi lho..!!!!cobain deh..lumayan daripada si kecil ribut minta dibelikan terompet, yang kalaupun dibelikan pasti rusak duluan sebelum kami sampai rumah..:-)
Tapi,satu hal..papa saya ngingetin kalo' niup berarti siap agak gatel..^-^...mungkin ada yang mau bagi saran buat minimalkan gatel......??
cheers...


Gara-gara si mbak keluar dari pekerjaannya di tempat kami, saya tidak bisa menemukan pohon natal yang di beresinnya tahun lalu. Tapi saya teringat saat terjadi gempa di Jogja beberapa waktu lalu, pohon cengkih di depan rumah kami ikut tumbang, dan saya sempat iseng "menyelamatkan" batangnya. Ternyata batang-batang itu bisa dibuat pohon natal juga lho...susun batang-batang itu di pot tanah liat, supaya agak match saya sengaja memberinya hiasan handmade nuansa emas. Dari kado-kadoan, sampe serat cendana yang saya buat bola ditusuk batang bambu kuning lalu dihias pita. Hmm..suasana natal lebih natural.
Sementara untuk hiasan pintunya..hehe.. rumah kosong di depan rumah ada batang sirih kering, ga banyak sih..tapi masih lumayan juga untuk dibentuk dan dihias. Sayang,saya belum sempat motret..:)

Kamis, 11 Desember 2008

Kamis, 13 November 2008

Fearless & Cars

Film ini sama-sama keluaran th 2006, ada mirip-miripnya ni.. Tentang pencarian jati diri sang juara.


Source image: imdb

Fearless, tentang jagoan Tianjin bernama Huo Yuanjia (Jet li). Karena masa kecilnya sering diejek, dia tumbuh menjadi sosok pendendam yang tidak ingin dikalahkan dalam semua pertandingan kungfu. Perubahan terjadi setelah setelah mengalami personal tragedy yang membuatnya harus menyepi, kemudian terdampar dan ditemukan sekelompok orang dari desa lain. Disana dia memulai kehidupan barunya, belajar tentang harmoni kehidupan, kemudian kembali ke Tianjin demi negerinya. Menjadi sosok pahlawan bijak dan terhormat.

Cars, film animasi Disney bercerita tentang Lightning Mc.Queen (Owen Wilson), yang semula sombong dan merasa tidak membutuhkan siapapun untuk kesuksesannya di sirkuit. Tapi karena sabotase lawannya sebelum pertandingan Piston Cup, dia terpaksa harus berada di daerah pinggiran, Radiator Springs. Kemudian dia belajar tentang kehidupan, saling menghargai teman. Pada akhirnya dia ditemukan oleh media, bertanding dan menjadi juara sejati.

Piala hanyalah simbol. Karena kemenangan yang sesungguhnya terletak pada
keberhasilan seseorang mengendalikan ego dan emosi saat mengolah keterampilannya di arena pertandingan


memory 2003



in memoriam of my beloved bro'..i miss u..
Sory ya, Diet..impianku tentang kamu belum sempat tercapai


Sedikit cerita di balik penyelesaian gambar yang terinspirasi oleh Chayan Khoi ini, adik saya pulang ke rumah Tuhan. Satu hal yang membekas adalah tentang pelayanan rumah sakit waktu itu sangat mengecewakan kami, keluarga yang ditinggalkan. Semoga setelah 5 tahun berlalu, pelayanan RSU Salatiga lebih baik, bersedia memberi tanggapan atas saran atau kritikan demi kemajuannya.

Rabu, 05 November 2008

unfinished story

masih adakah kau disana?

mengapa menutup cerita tak terucap?
melumpuhkan segala asa

haruskah dibiarkan menguap?
dan semua hanyalah sia-sia

atau kebodohan belaka
terlalu banyak kata

.............
tertunduk dalam hilangnya percaya


alfa,29.09.08

Selasa, 04 November 2008

just want to say thanks for everybody here..

Jarak kantor dan rumah yang jauh, mengharuskan saya untuk melakukan perjalanan +-60 km tiap harinya. Dan hiburan saya adalah mengamati yang terjadi sepanjang perjalanan itu.

Malam itu ada Bapak yang tak sengaja menginjak kaki seorang nenek di sebelah saya. Seketika nenek ini mengaduh dan Bapak itu meminta maaf, dan
dengan penuh perhatian menawarkan obat gosok untuk meringankan sakit sang nenek. Tanpa menunggu lama, Bapak ini menggosok kaki nenek tua. Kemudian mereka berbincang hangat tentang keluarga masing-masing.

...................................................................................................................................................................

Tadi pagi di bus yang saya tumpangi mendadak agak heboh karena ada Bapak tua yang tiba-tiba mengaduh sakit, berteriak menyebut nama Tuhan dan ..mengorok, persis seperti kejadian saat adik saya akan berpulang. Saya cukup terkesan dengan kondektur bus yang masih tetap menggunakan bahasa Jawa krama (halus) untuk mencoba berkomunikasi dengan Bapak itu. Bukan tidak mungkin kru bus itu merasa direpotkan dengan adanya penumpang dalam kondisi demikian sehingga mungkin akan memaki. Tetapi untungnya kondektur berusaha tenang, demikian juga sopirnya.

Penumpang di bus pun angkat suara untuk memutuskan akan dibawa kemana Bapak tua ini, karena dia sendirian. Akhirnya diputuskan bersama untuk berhenti di Puskesmas terdekat dan diserahkan pada petugas kesehatan yang ada.
Hanya itu yang sementara bisa dilakukan, semoga Bapak itu baik-baik saja dan berkumpul dengan keluarganya lagi.

Damai rasanya, ternyata di sekitar ini masih ada hati yang mempunyai kepedulian terhadap sesama.
Seandainya saja di tengah keberagaman hidup kita dengan segala beban yang mengikutinya tetap ada waktu untuk memperhatikan sesama, alangkah indahnya.

little thing to do


Sepanjang perjalanan saya ke Solo minggu kemarin, saya mengamati dan berpikir, jalur Semarang-Solo dan kota disekitarnya saat ini sudah penuh kemacetan seperti kota besar. Fuih...

Belum lagi melihat kondisi pasar di Ampel misalnya, tidak ada pepohonan rindang sedikit pun yang bisa jadi tempat berteduh. Mau tidak mau akhirnya orang yang beraktivitas disana harus berpanas-panasan setiap hari.
Di daerah Banyudono-Pengging juga sama, terdapat depo pertamina yang luas dengan lahan yang saya rasa sangat cukup untuk ditanami puluhan pohon tetapi dibiarkan gersang begitu saja.Duh..padahal setahu saya, untuk area POM bensin saja seharusnya 15% dari tanahnya harus disisihkan untuk penghijauan.

tidakkah kangen melihat hijaunya daun, beningnya air yang mengalir dan segarnya udara yang kita hirup?

Hmm, mulai dari hal simple yuk buat lingkungan terdekat kita :

1. Mari biasakan buang sampah pada tempatnya.
Kalau sedang jalan-jalan, kantongin dulu bungkus permen, atau simpan kaleng bekas minuman di dalam tas sebelum kita temukan tempat sampah, jangan dibuang sembarangan. Atau lebih baik lagi sediakan selalu "tempat sampah darurat" di dalam tas. Mestinya kita juga lebih nyaman, kan, melihat lingkungan yang bersih?

2. Matikan kran wastafel sementara kita basuh tangan dengan sabun. Lumayan, menghemat air +-1 menit. Perbaiki kran yang rusak di rumah, supaya air tidak terbuang percuma.

3. Kalau berbelanja, kembalikan plastik belanjaan pada penjualnya selama plastik belanjaan yang sebelumnya masih muat.

4. Sisakan lahan di rumah untuk ditanami pohon atau tanaman.

Mungkin sementara itu dulu yang bisa saya bagi. Ada usul lain? let's do a little thing buat lingkungan kita.

Jumat, 31 Oktober 2008

catatan sebuah perjalanan


Mengawali perjalanan dari Jawa ke Bali bagian selatan. Berharap kejenuhan rutinitas dan sesaknya hati karena segala hal yang saya rasakan sebelum perjalanan ini boleh berkurang nantinya.
Memasuki Negara ke arah Denpasar, kelelahan fisik karena perjalanan darat segera beralih pada kesegaran yang sangat menyejukkan, saat melewati persawahan dan hijaunya alam di Tabanan. Sejenak saya menggumam, lestarilah hijaumu, Bali.

Kuta di temaram senja, menuntun hati pada sebuah pilihan

Kedamaian mungkin menjadi keinginan umum yang ingin diraih manusia. Tetapi untuk memperoleh kedamaian memang mesti ada yang diusahakan, dan mengusahakan sesuatu itu butuh pengorbanan.Tidak ada yang cuma-cuma untuk segala hal, bahkan demi kedamaian dalam hati sekalipun.
Rasanya sulit menerima kenyataan bahwa ada hal yang tersimpan sekian lama, tapi harus saya lepaskan demi sebuah "kedamaian". Kedamaian yang saya sendiri sebenarnya masih meraba bentuknya.
Mencoba mendengar kata hati, karena itulah yang terbaik setidaknya untuk saat ini.Memandang anak-anak itu, memberi saya keberanian untuk memutuskan sebuah pilihan.Semoga kata hati saya bukan hanya terbawa norma yang dianggap 'sebaiknya' oleh sebagian masyarakat saja..karena semua ini tidak sekedar kulit luar yang saya pertahankan, melainkan sebuah kehidupan.
Perlahan saya sadar semua harus mulai saya lepaskan, seiring terbenamnya matahari hari itu...



Tanjung Benoa, 2.10.08

Ada waktu untuk hening, ada waktu untuk keriaan. Dia mengijinkan segala sesuatu silih berganti dan mewarnai hidup, karena itulah jiwa ini terbentuk. Itu yang saya percayai, saat keputusan untuk memilih kedamaian ternyata menyisakan perih pada sisi hati yang lain. Bagaimanapun saya tidak akan sia-siakan liburan saya untuk hal sentimentil ini.:-) Bali tidak hanya indah untuk dinikmati secara visual saja, tapi juga banyaknya kegiatan yang bisa dilakukan yang membuat saya tertarik datang kemari. Bagi saya liburan tidak hanya untuk bermalas-malasan, tetapi juga melakukan hal yang mengasyikan, seperti Water sport di Tanjung Benoa: Jet ski, Parasiling, Banana boat, Flying fish. Anda harus mencobanya.. lumayan untuk meluapkan emosi..


GWK, 3.10.08
Menutup cerita lama dan mencoba membuka hati lebih lapang

Kangen itu menyakitkan bagi saya. Tidak akan semudah membalikan tangan untuk menutup cerita lama, menjalani yang seharusnya dijalani, dan terus membuka hati untuk yang terbaik. Mencoba mengumpulkan segala ketegaran yang saya punya untuk tetap semangat menjalani hari.

Bedugul, 3.10.08
Waktunya untuk meninggalkan keindahan Bali, dan segala cerita yang saya bawa

Tenangnya suasana disini, sebenarnya membuat saya enggan meninggalkannya. Tetapi, hai... life must go on. Saya mesti kembali ke rumah, pekerjaan, ke semua rutinitas hidup, dan segala warna warninya.

Lovina, 5.10.08
Hunting Foto lumba-lumba di Lovina, nothing easy

Lovina.Tujuan akhir liburan ke Bali. Bagi Anda yang berkeinginan menikmati datangnya pagi sembari menyaksikan atraksi lumba-lumba dengan mengajak putra putri Anda di sini, saya sarankan untuk memastikan boat yang akan disewa. Berbagi pengalaman saja, deg-degan juga mengajak anak usia batita menjauhi daratan +-4 kilometeran menggunakan boat yang kecil. Pengalaman cukup seru hunting foto lumba-lumba. Saya tidak berhasil mendapatkan gambar terbaik, saat mereka meloncat.Tapi cukuplah terbayar antara ketegangan membelah pagi dengan tawa sukacita saat melihat lumba-lumba itu muncul.
...............................................................................................................................bye,bali.......

Selasa, 28 Oktober 2008

enjoy our life

Pulang kerja, dengan segala kelelahan yang saya rasakan malam itu, Dean, anak saya, menjemput dengan tawa bahagianya..thanks God..tawa itu begitu polosnya untuk mengangkat kelelahan yang saya rasakan.. Cerita-cerita kecilnya mengiringi langkah kami..
Anak ini..tidak pernah mau dimanja walau sekedar untuk digandeng...jalan sendiri dengan cueknya..
..ya sudah lah...

Tapi hei, sibuk sekali tangannya menggaruk ..''Gatal, ya?" tanya saya sambil mengusap kepalanya.."Enggak" jawab dia. "Trus..?"..si jagoan ini dengan santai menjawab "Lagi pengen aja..."
hmmm....

Selama ini mungkin saya hanya mengikuti suatu sistem yang berputar, ketika sesuatu tejadi, saya sibuk menjelaskan, entah alasan, atau apa saja untuk sebuah rasa aman.
Padahal seringkali itu hanyalah pembenaran atas tindakan-tindakan yang telah saya lakukan..
Orang pun pasti bosan, mereka hanya ingin melihat hasil dari segala proses yang telah saya lewati..bukan alasan-alasan itu.

Terkadang hidup perlu disikapi dengan cara santai seperti itu ya? Tidak perlulah ada banyak alasan untuk dijelaskan, nikmati saja segalanya.

Ok, selamat menikmati hari...

hanya berbatas doa

Anak saya punya kesukaan makan telur, entah telur asin, telur ayam kampung atau lainnya. Suatu saat ketika tiba waktunya makan, dia berdoa:

"Tuhan, mas mau maem, sebenarnya pengin telur asin.. (sambil matanya ngintip piring) tapi adanya telur biasa... ya..(diam sebentar) ga' papa deh Tuhan...makasihhh"

Kemudian mulailah jemari kecilnya memotong telur dan melahap yang ada.

Terharu, bangga, bahagia rasanya melihat anak saya berdoa. Di usia 3 tahun dia sudah biasa berimprovisasi dalam doanya..
Begitu polosnya dia berkomunikasi dengan Tuhan. Tak perlu ada 'tedeng aling-aling' antara dia dan Tuhan, seakan Tuhan adalah teman sepermainan, sampai -sampai masih juga menggunakan sebutan 'mas' untuk menyebut dirinya.

Dari doa itu saya menarik diri untuk melihat ke dalam. Bukankah Tuhan itu memang hanya sebatas doa saja jaraknya? Dari dulu, sekarang, sampai selamanya itu berlaku. Tuhan ada dimana-mana, kapan pun bisa kita temui dan sapa.

Saya jadi teringat Evan dalam Evan Almighty. Kalau seorang yang terpilih harus berjenggot menggunakan jubah, pastilah banyak yang mencemooh. Selain agak ribet karena harus kerepotan dengan jubahnya yang terkesan berat, juga tampak kumal di jaman yang sedang tren minimalis seperti sekarang ini.

Dia sudah memilih, maka siapapun akan dipilihNya. Dan kita bebas berkomunikasi denganNya: Tuhan yang menemani saat mainan mobil-mobilan, menemani waktu makan telur ayam, dan menemani saat tiba waktunya bobo' siang....