Selasa, 31 Maret 2009

untuk sebuah syukur

Akhir-akhir ini saya merasa terjadi ketidakseimbangan dalam menjalani kehidupan ini.
Banyak hal yang sangat susah untuk diadakan alias 'diselipkan' di antara aktivitas dan rutinitas yang terus berputar yang saya jalani tiap hari. Bukannya saya bosan tapi ada kerinduan pada hal lain di luar sana.

Padahal jika dilihat dari aktivitas harian, saya bukanlah profesional yang super sibuk atau semacamnya. Saya hanyalah ibu yang sementara masih harus hadir fisik di kantor tiap hari(+ mantepin diri buat secepatnya freelance^-^), ditambah jarak dari rumah ke kantor yang jauh, membuat waktu saya seakan habis di aktivitas yang satu ini.
Saya mulai melihat ketidakseimbangan ini sbg 'lubang' hidup yang sebenarnya ingin saya tutup untuk mendapatkan rasa 'utuh' diri saya sebagai pribadi.
Saya sadar lubang kecil ini pasti akan membesar seiring dengan perputaran waktu, dan kompleksitas masalah dalam rutinitas saya. Bagai keropos di gigi yang awalnya tak tampak, tapi menyebabkan rasa ngilu. Dan yang pasti, semakin besar lubang, perlu pengorbanan lebih untuk menutupnya.

Terlepas dari seberapa banyak lubang yang sedang saya rasakan dalam menjalani hari-hari ini, syukur untuk tiap detik yang saya jalani adalah sesuatu yang sangat berarti.
Karenanya saya mulai membiasakan diri, sebelum memulai aktivitas, saya sengaja diam sejenak dan membiarkan diri saya 'sadar' dan 'bernafas'tentang apa yang semestinya saya kerjakan, sebelum melakukan tugas saya saat itu. Jeda itu perlu buat saya, 1 menit sebelum mulai menyingsingkan lengan maju ke medan perang ^-^.

Kesadaran adalah sesuatu yang penting bagi saya sebagai sebuah bentuk pemahaman. Tentang apa, kenapa, dan bagaimana tugas itu harus saya kerjakan.
Cukup efektif si, bagi saya untuk memunculkan sebuah makna, bahwa apa yang saya kerjakan adalah sebuah anugerah yang harus saya syukuri. Walaupun dalamnya masih penuh dengan kekurangan-gerutu, keluhan, kebosanan dan lain sebagainya.

Katakan untuk menjalani rutinitas say sudah punya senjata, tapi untuk hal lain diluar rutinitas kerja ini...harus mulai dari mana ya...

Kamis, 12 Maret 2009

3 babak











babak 1

mungkin dekat,
tapi bagiku terlalu jauh

babak 2
aku menginginkan,
sangat.

berkesempatan,

terlewatkan...


babak 3
kupikir keputusan terbenar
dengan segala prinsip penyertanya

.........................tapi.............................

still a mistery