Senin, 07 Desember 2009

semusim (3 babak)

babak 1

bersua,
nostagia,

..................
lalu,

menghilang
...............

tenggelam di keriaan diri
dalam buaian labuhan hati

tak peduli

babak 2
sekejap-
dalam tapak si detik
berbalik,
bicara,
merengkuh serpihan hati,

mencoba-l a g i
dalam harapan lebih pasti

babak 3
datang,
menghampiri,
membuka,
memberi arti


masihlah sebuah misteri..

keindahan hati
dan kedewasaan memaknai

4 komentar:

Anonim mengatakan...

kenangan dapat berbahaya selaku nostalgia kosong. Akan tetapi kenangan indah dapat hadir selaku kekuatan yang tiada tara....ada saatnya cerita manusia harus disinambungkan ke dalam perjalanan riwayat yang serba diam...dalam keheningan yang sebenarnya bahkan serba kebak kepenuhan...tanyakan pada burung-burung manyar..

hend' mengatakan...

riwayat yang serba diam - pun
mungkin adalah sebuah keindahan.
karena tak selamanya kebak penuhan dalam riwayat itu bisa tertutur rapi manakala harus terungkap atau tidak sengaja terungkap

..mgkn,itulah saat dimana kedewasaan memaknai dibutuhkan..

hny kadang sang waktu tidaklah selalu berpihak untuk sekedar mengungkapkan..:)

terimaksih sdh berkunjung

Anonim mengatakan...

semusim hati tlah tertawan rasa dalam bingkai 3 babak...mestinya bisa terlupa nyatanya rindu mendera..

hend' mengatakan...

terimakasih sdh berkunjung...
mestinya bisa terlupa....?knp tidak ?
ijinkan semua terjadi apabila memang seharusnya demikian.
Nikmati segala rasa sebagai sebuah bentuk pendewasaan hati

m u n g k i n..:)