Kamis, 14 Mei 2009

the facebook

Termasuk telat sebenarnya nulis Facebook hari ini. Tapi berhubung keberadaannya bisa bikin addiction, yang buntutnya kadang bisa mengusik kenyamanan dunia nyata seseorang, saya jadi pengen berbagi.

Bicara tentang nostalgia memang menyenangkan. Apapun itu jenis situs pertemanan, bagi saya yang penting keteguhan mental untuk sign in atau accept request. Juga memutuskan untuk tetap on atau seperlunya. Serius amir kedengarannya ya... tapi it's true. Kemungkinan ketemu sosok masa lalu yang masih menyimpan urusan yang belum terselesaikan atau lainnya sangat terbuka. And next, bisa ditebak apa aja yang mungkin terjadi. Ok lah kalau sekedar say hai atau 'memberi semangat' atas yang diungkapin teman.
Berawal dari iseng komentar tanpa disadari sudah kecanduan. Sehari tanpa FB ada yang kurang. Sehari belum komentar atau mengungkapkan perasaan rasanya aneh. Hari gini 'ga kenal FB mendadak seperti manusia yang terkucil..penilaian yang ga berdasar sebenarnya. Tapi coba sejenak lihat media iklan di sekitar kita, begitu banyak headline yang menanyakan apakah Anada sudah bergabung dengan Facebook?hmm...
Entah karena masyarakat kita memang hobi dengan gadget dan segala piranti canggih lainnya atau karena sekedar trend follower hingga membawa Indonesia termasuk pengguna FB tertinggi di Asia.Wow..mesti bangga atau....?

So, buat siapapun yang belum bergabung, mohon ini diinget..:)

Walaupun demikian jejaring sosial semacam ini pun membawa dampak positif bagi siapa aja yang memang jeli&bijak menggunakannya. Buka kesempatan usaha, cari beasiswa atau sebagai ajang memamerkan karya-karya seseorang.

Jujur awalnya saya tidak tertarik bergabung di FB. Tapi toh karena request teman, tergelitik juga untuk beralih dari Friendster pendahulunya, yang sebenarnya menurut saya lebih nyaman.
Lalulintas FB memang padat. Yang saya lihat karena keterbatasan ruang, waktu dan kesempatan antar penggunanya membuat banyak hal 'dipadatkan' atau diringkaskan disana.
Tapi menurut cerita teman sesama pengguna FB, memang ada kecenderungan perjumpaan mereka dengan teman lama kadang membuat banyak pembicaran yang menjadi dipaksakan.
Pikir saya, namanya juga lama ga ketemu - banyak yang ingin dibagi tapi susahnya semua terbatas, kecuali akhirnya japri lalu kopdar lain cerita.

Semoga fenomena Facebook bukanlah semerta-merta menjadi cerminan tentang fenomena instan sekeliling kita saja. Bahaya kalau potongan informasi menjadi satu kesimpulan atas sesuatu.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

facebook lagi, cari order lagi :)

- mengatakan...

Sampai sekarang saya belum punya facebook :D

hend' mengatakan...

@jogja portrait...thx dah mampir..siipp..promo gratis ya..:)

@eka: hahaha, gpp mba santai aja..tinggal tunggu wktu, bnyk request yg numpuk di email,lalu tergelitik buat accept..:D